SUKOHARJOUPDATE - Keluarga Nanang Ribut Haryanto masih berduka. Mereka tengah menyiapkan untuk 7 hari-nan mendiang WPS (38 tahun).
Nanang, suami WPS masih tidak menyangka kalau istrinya akan senekad itu, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di teras rumah pada pagi buta.
''Waktu ibu saya teriak-teriak minta tolong, saya keluar. Saya pikir istri saya jatuh atau apa. Ternyata dia menggantung di kayu belandar, lalu saya peluk dan turunkan. Siapa tahu masih bisa tertolong,'' kata Nanang saat ditemui di rumahnya, Rabu 6 Oktober 2021.
Baca Juga: Beredar Foto Ruang Ganti Pemain Stadion Manahan Rusak, Gibran Ucapkan Dua Kalimat
Warga Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri tersebut sama sekali tidak tahu kalau istrinya mempunyai pinjaman online ataupun offline yang sangat banyak.
''Setiap hari istri saya beri uang minimal Rp70.000, kadang kalau pas banyak tangkapan ikannya ya lebih dari itu, sampai Rp200.000. Saya tidak pernah marah-marah sama istri,'' kata Nanang yang setiap harinya sebagai nelayan di Waduk Gajah Mungkur.
Bahkan sebelum istrinya nekad bunuh diri, ia dan almarhumah berencana membeli perahu baru. Nanang sudah menabung sebanyak Rp4 juta dan ia titipkan ke istrinya.
Baca Juga: Kreatif, Pelajar SMK Bintang Nusantara di Karanganyar Sulap Bahan Alami Bebas Zat Berbahaya
Namun beberapa hari sebelum kejadian tragis tersebut, ia menanyakan uang kepada istrinya, masih atau tidak. Dijawab WPS masih dan disimpan di rekening bank-nya.
''Saya percaya saja sama jawaban istri, mosok sama istri sendiri tidak percaya?'' kata Nanang.
Ibu Nanang, Kuspriyanti yang pertama kali menemukan jasad menantunya tergantung di teras rumahnya, mengaku pernah menerima pesan dari nomor yang ia tidak kenal. Isi pesan tersebut berbunyi dicari buronan bernama W.
Baca Juga: Mengungkap Wisata Gunung Sepikul di Sukoharjo, Konon Tempat Legenda Bandung Bondowoso Kumpulkan Jin
''Saya terima pesan tersebut lalu saya tanya ke menantu saya dengan baik-baik. Nduk, kok ibu terima pesan seperti ini, apa kamu mempunyai pinjaman kepada orang lain? Dijawab menantu saya, tidak Bu, tidak usah dipikir, hapus saja, begitu katanya,'' kata Kus.
Nanang menambahkan, sejak peristiwa tersebut, dirinya mengaku sangat sedih dan tidak mau makan selama tiga hari.
''Saya masih ingat pesan istri saya, kalau saya harus merawat kedua anak kembar saya yang kini sudah duduk di SMP. Dia memberi pesan ke saya banyak sekali sambil memijiti pundak saya sebelum kejadian itu,'' kata Nanang.
Baca Juga: Keraton Solo Berduka, R.Ay Puger Istri Putra PB XII Kanjeng Gusti Puger Tutup Usia
Nanang mengaku, meski sangat sedih, ia mau menceritakan hal ini berulangkali. Ia berharap, kejadian ini cukup ia dan keluarganya saja yang mengalami.
"Saya berharap kejadian ini bisa untuk pembelajaran semua orang, dan jangan sampai meminjam tanpa sepengetahuan keluarga,” katanya.
Seperti pernah diberitakan, seorang ibu rumah tangga berinisial WPS, warga Desa Selomarto Giriwoyo Wonogiri Jawa Tengah, nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di teras rumahnya, Sabtu 2 Oktober 2021.
Baca Juga: Keren! Penyandang Disabilitas Solo Ciptakan Tempat Sampah Pintar Berbasis Internet
Peristiwa sekira jam 04.00 WIB, korban sudah ditemukan meninggal tergantung di teras rumah korban dengan menggunakan tali tambang berwarna hijau.
Orang pertama kali yang menemukan adalah ibu mertua korban. Seperti aktifitas sehari-hari, ibu mertua bangun tidur lalu membuka pintu. Rumah korban berhadap-hadapan dengan rumahnya. Ibu mertua berteriak histeris memanggil anak kandungnya (suami korban).
Dari hasil pemeriksaan petugas puskesmas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban meninggalkan beberapa lembar surat yang ditulis tangan. Surat itu ditemukan di saku celana korban yang dipakai untuk gantung diri. Surat tersebut berisi sejumlah pinjaman uang dan pesan untuk merawat anaknya serta permintaan maaf dari korban.***
Warga Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri tersebut sama sekali tidak tahu kalau istrinya mempunyai i
by Kinan Riyanto