SUKOHARJOUPDATE - Proses belajar mengajar beralih ke daring tak membuat pelajar SMK Bintang Nusantara ini terhalang melakukan kreativitas. Terlebih membuat karya yang bisa dimanfaatkan banyak orang saat pandemi Covid-19.
Inovasinya adalah membuat sejumlah prodak rumah tangga yang bebas dari zat-zat berbahaya.
Mulai dari membuat herbal untuk kecantikan hingga kuliner berbahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia.
Baca Juga: Keren! Penyandang Disabilitas Solo Ciptakan Tempat Sampah Pintar Berbasis Internet
Kepala SMK Bintang Nusantara Karanganyar, Reno Moeliasari Widyaningrum di sela Binus Expo bertajuk Kampung Virtual mengatakan produk olahan oleh peserta didiknya memiliki kualitas real factory.
Kendati real factory, produk buatan anak didiknya ini mendapat label dari Badan POM untuk produk kecantikan.
Sehingga pemerintah daerah maupun instansi lainnya tak perlu ragu bermitra. Melalui expo ini pihaknya ingin menunjukan kreasi anak didiknya.
Baca Juga: Mulai 5 Oktober 2021 Kawasan Wisata Bromo Kembali Ditutup
Apalagi pameran produk oleh peserta didiknya ini difasilitasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program pendampingan sekolah vokasi.
"Prodak buatan anak didik kami bukan sekadar teaching factory. Namun real factory. Produknya mendapat label dari Badan POM untuk produk kecantikan. Jadi kalau pihak Pemkab mau membeli, tak perlu ragu lagi dengan keamanan prodak anak didik kami. Baik membeli hand sanitizer, masker atau lainnya dari siswa SMK. Suvenir itu bisa diberikan ke tamu pemerintah karena aman. Dan ink memberikan semangat anak-anak karena prodaknya di beli,"papar Reno, Rabu 6 Oktober 2021.
Reno menambah Produk tersebut tersaji di enam stan pameran tersegmentasi. Yakni body spa, UKM kuliner makanan, UKM kuliner minuman dan skin care.
Baca Juga: 480 Prajurit Siswa TNI AU Digembleng Lima Bulan Dikawah Candradimuka
Ia memiliki jaringan pemasaran di luar negeri yang bersedia membeli produk SMK.
Lebih lanjut dikatakan, pengisi stan pameran dari peserta didik kelas X-XII. Totalnya 500-an peserta didik yang tersebar di 17 kelas.
Sementara itu Ketua Panitia Kampung Virtual Binus Expo, Heru Widarto mengatakan kegiatan pemeran produk real factory SMK Bintang Nusantara telah dimulai sejak 2019.
Baca Juga: Mengungkap Wisata Gunung Sepikul di Sukoharjo, Konon Tempat Legenda Bandung Bondowoso Kumpulkan Jin
Diakuinya, di masa pandemi ini, merupakan tantangan tersendiri bagi diririnya untuk memasarkan produk. Dan dirinya tak menduga, respon pasar sangat luar biasa terhadap prodak anak-anak SMK ini.
"Masa pandemi merupakan tantangan memasarkan produk. Ternyata dapat survive," katanya.
Ia mengatakan per stan ditarget memperoleh margin penjualan selama expo, baik itu transaksi daring maupun luring. Menurutnya, pelajar SMK dituntut mampu mandiri berpenghidupan.
Baca Juga: Surprise! Polres Karanganyar Beri Kejutan ke TNI di Hari Jadi ke-76
"Di sekolah ini, anak SMK sudah punya penghasilan sendiri dari UKM. Mulai Rp500 ribu perbulan sampai jutaan rupiah perbulan,"pungkasnya ***
Pelajar SMK di Karanganyar inovasinya adalah membuat sejumlah prodak rumah tangga yang bebas dari zat-zat berbahaya.
by Bramantyo