Bumdes Pasung Klaten Kembangkan Agrowisata Seribu Pohon Nangka

Memasuki Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah, kita akan disuguhi deretan pohon nangka di oameter.

by Kinan Riyanto

 

SUKOHARJOUPDATE - Memasuki Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah, kita akan disuguhi deretan pohon nangka di sepanjang jalan sejauh 4 kilometer.

Usia pohon nangka saat ini bervariasi. Ada yang baru satu tahun sampai dua tahun.

Meski usianya baru satu tahun, hampir semuanya sudah berbuah meskipun masih kecil-kecil.

Baca Juga: Polisi Gerebeg Pembuat Upal Dua Kilometer dari Mapolres Boyolali

Yang menakjubkan, buahnya banyak yang menyentuh tanah. Kita tinggal memetik saja tanpa alat bantu galah.

Menurut Kades Pasung, Sumarsono, desanya saat ini memang tengah berbenah dan mempersiapkan menuju desa agrowisata. Persiapannya sejak tahun 2018 yang lalu.

''Dalam beberapa bulan lagi, buah nangka ini sudah bisa dipetik oleh pengunjung,'' kata Kades Sumarsono.

Baca Juga: Enam Atlet PON Asal Karanganyar Siap Berlaga di Ajang PON XX Papua

Untuk bisa menikmati desa agrowisata buah nangka ini, Sumarsono mendetailkan konsepnya. Pengunjung start dari rest area dan dibawa berkeliling oleh petugas dengan mobil listrik. Di sepanjang jalan, bila ingin menikmati nangka, pengunjung bisa berhenti dan turun.

Ada lima varian nangka yang dikembangkan yaitu nangkadak, nangka madu, nangka merah, nangka mini, dan nangka cempedak.

Dipilihnya buah nangka ini, selain untuk penghijauan, sekaligus untuk menarik minat para kaum milenial agar menyukai dunia pertanian.

Baca Juga: Bertemu Petani Milenial di Karanganyar, Paryono Anggota Komisi VIII DPR RI Serahkan Traktor

''Mengapa dulu kami di Bumdes memilih buah nangka, karena durasi berbuahnya cukup lama sampai tujuh bulan. Sehingga bila ada pengunjung yang datang, tidak kecewa. Ada juga jenis nangka yang selalu berbuah tidak mengenal musim,'' jelas Sumarsono yang akrab disapa Ambon ini.

Selain nangka, juga ada buah jambu air yang diselang-seling, kelengkekng, matoa, dan lain-lain.

Selain fokus pada pengembangan agrowisata buah nangka, Bumdes Lumintu yang Direkturnya Tugino ini, juga sudah membuka kolam pemancingan seluas 3000 meter.

Baca Juga: Perpatin Klaten Peringati Hari Tani Nasional Suarakan Keprihatinan

Saat ini yang sering dikunjungi adalah kolam pemancingan Tirto Mili. Pengunjung bisa memancing sepuasnya dengan tiket Rp10.000 tetapi ikan harus dilepas lagi atau dibeli per kilo. Di tempat ini tersedia berbagai kuliner murah dari ikan, camilan, aneka minuman, dan lain-lain.***

 

Author : Kinan Riyanto

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.