SUKOHARJOUPDATE- Nama Sefrianto atlet difabel cabang olahraga (cabor) para-tenis meja sudah sangat dikenal banyak meraih prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pria berusia 51 tahun ini adalah bukti nyata bahwa untuk berprestasi dalam dunia olahraga tak mengenal batasan baik dari segi fisik maupun usia. Ia adalah atlet para-tenis meja asal Sukoharjo yang masuk kategori kelas 4, artinya bertanding dengan kursi roda.
Dengan usianya itu, ia menjadi atlet paling senior diantara atlet lainnya asal Sukoharjo yang dikirim mewakili kontingen Jawa Tengah dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2021 di Papua.
Baca Juga: Kejar Ketertinggalan Vaksinasi Aglomerasi, Polres Sukoharjo Siapkan 35 Ribu Dosis Sinovac
Semangatnya untuk bertanding membawa bendera daerah begitu besar. Meski tak lagi muda, ia tetap bersemangat bersama atlet difabel lainnya untuk membuktikan diri dapat berprestasi mendulang medali di pentas olahraga bagi disabilitas.
"Kami telah melakukan latihan persiapan bersama 20 atlet lainnya tersentralisasi di HTC (Hartono Trade Center) Solo Baru. Dari atlet para-tenis meja hanya tiga, salah satunya saya," tuturnya usai acara pamitan di Kantor Bupati Sukoharjo, Rabu 22 September 2021, sebelum berangkat ke Papua.
Sebagai atlet senior, Sefrianto mengungkapkan, meskipun saat ini persaingannya makin berat, namun ia dan sesama atlet difabel asal Sukoharjo telah membulatkan tekad membawa target maksimal membawa pulang sebanyak mungkin medali.
Baca Juga: PPKM Turun Level, Efek Pandemi Masih Tinggi, Relawan Puan Gotong Royong Bagikan Ribuan Nasi Kotak
"Untuk para-tenis mesja, pesaing terberat Jawa Tengah ini dari Jawa Barat. Peringkatnya saling kejar-kejaran," ucapnya.
Ia mengungkapkan mulai bergabung di NPCI sejak 2002 saat Peparnas di Palembang dengan meraih medali emas. Dilanjut 2008 di Kalimantan 2008 ia meraih perak dan perunggu, menyusul 2016 di Jawa Barat meraih dua medali emas dan satu perunggu.
"Untuk kancah internasional, pertama kali saya ikut di Asian Paragames 2013 di Myanmar mendapatkan medali emas sama perunggu. Terus 2015 di Singapura dapat perak dan perunggu, dan 2017 di Malaysia saya dapat perak dan perunggu juga," ungkapnya.
Baca Juga: Erick Thohir Memberi Istrinya Seekor Kambing, Yuk Cari Tahu Maksudnya Apa
Sedangkan laga terakhir yang diikuti Sefrianto adalah di nomor dobel mix di Asian Paragames di Jakarta pada Tahun 2018. Diungkapkan, seluruh medali yang diraihnya didapat dari nomor singel, ganda putra, dobel, dan mixed.
Selain tiga atlet para-tenis meja, Sukoharjo juga mengirim atlet difabel lain dari cabor bulu tangkis, atletik, boccia, panahan, dan renang. Total ada 11 atlet tergabung di National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sukoharjo, Setyo Aji Nugroho menyampaikan, selain mengirim 11 atlet difabel dari NPCI untuk Peparnas XVI, pihaknya juga mengirim delapan atlet asal Sukoharjo di PON XX Papua.
Baca Juga: Rekomendasi PTM Turun Dibatasi 25 Persen, 13 Fakultas UMS Cek Kesiapan Ruang Kelas
"Baik atlet PON dan Peparnas akan mewakili Provinsi Jawa Tengah dengan harapan, mereka yang berlaga mampu mengangkat Jawa Tengah dan Sukoharjo pada khususnya dengan meraih medali," sambungnya.
Sementara Bupati Sukoharjo Etik Suryani menjanjikan akan memberi penghargaan yang bentuknya masih dirahasiakan kepada atlet yang berprestasi mendapat medali.
"Kami berharap, mereka pulang dengan membawa prestasi, dan Insya Allah kami menjanjikan akan memberi reward kepada atlet yang berprestasi. Tapi bentuknya apa, itu nanti biar buat surprise, tidak akan kami sampaikan sekarang ya," pungkas Bupati.***
Bupati Sukoharjo Etik Suryani janjikan beri reward bagi atlet NPCI dan PON yang berprestasi di Papua
by Nanang Sapto Nugroho