SUKOHARJOUPDATE - Wiwin Haryati (48), ibu 13 anak yang viral karena tinggal di warung tenda bersama suami dan anak-anaknya lantaran tak mampu bayar sewa kos, bimbang menerima tawaran bantuan Bupati Sukoharjo untuk tinggal di rusunawa.
Kisah keluarga yang tercatat sebagai penduduk Kecamatan Kartasura ini, telah menyita perhatian publik lewat sosial media (sosmed) lantaran dari 13 anak Wiwin, 10 diantaranya tidur di kolong meja tempat sehari -hari ia dan suami berjualan secara bergantian.
Warung tenda Wiwin berada di pinggir jalan Diponegoro, tepatnya didepan SMP Negeri 3 Kecamatan Kartasura. Di tempat ini, ia dan suami beserta anak-anaknya bertahan hidup dengan berjualan sekaligus menetap setiap hari setelah terusir dari rumah kos.
Baca Juga: Usai Gedung MPP, Bupati Sukoharjo Lakukan Groundbreaking Pembangunan Gedung Pertemuan
Bantuan dari sejumlah donatur pun berdatangan, termasuk dari Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sukoharjo. Namun, diantara bantuan itu, Wiwin dan suami menolak bantuan tinggal di rusunawa dengan alasan sangat jauh dari lokasi tempatnya berjualan.
Penolakan itu juga disampaikan oleh suami Wiwin, Cahyo Yulianto (50) kepada Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat bersama sejumlah pejabat dinas terkait mendatangi langsung warung tenda Wiwin, pada Jum'at 17 September 2021.
“Saya itu penasaran karena bantuan dari Dinsos kok ditolak, padahal Pemkab Sukoharjo siap membantu, baik pendidikan, kesehatan, tempat tinggal dan lainnya,” kata Bupati.
Alasan penolakan tinggal di rusunawa tersebut karena jauh dari lokasi warung tenda tempatnya berjualan saat ini yang disebutkan sudah dirintis selama sudah enam tahun terakhir.
Rusunawa yang ditawarkan lokasinya di Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, sekira 30 kilometer jaraknya dari lokasi warung tenda Wiwin dan suami saat ini.
Selain bantuan tinggal di rusunawa, Bupati juga menyatakan siap membantu modal untuk buka usaha yang sama di wilayah Kecamatan Sukoharjo. Termasuk membantu pendidikan anak-anak pasutri tersebut.
Baca Juga: Subuh Dinihari, Bupati Sukoharjo Cek Penerapan Prokes Dipasar Tradisional
“Kalau tidak punya transportasi saya bantu carikan. Kasihan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya. Nanti dikira pemerintah hanya diam saja, padahal yang bersangkutan menolak,” ujar Bupati.
Bupati meminta agar dalam satu minggu ini Wiwin dan suaminya segera mengambil keputusan, apakah mau menerima bantuan dari Pemkab Sukoharjo atau tidak.
“Kami siap membantu, yang SD bisa masuk SD negeri, yang SMP begitu juga. Untuk kesehatan juga dimasukkan dalam Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk semua anggota keluarga,” papar Etik.
Baca Juga: Instruksi Bupati Sukoharjo Terbaru, PPKM Masih Level 4 Makan di Warteg Dibatasi 30 Menit
Terkait keengganan Wiwin beserta keluarga pindah di rusunawa, Bupati mengatakan, tidak bisa memaksa. Pihaknya sudah berusaha memberikan bantuan agar Wiwin dan anak-anaknya bisa tinggal di tempat yang layak dan mendapat kesehatan serta pendidikan yang baik.
Kebimbangan nampaknya sedang dialami Cahyo ketika mendapat tawaran bantuan dari Bupati Sukoharjo untuk pindah lokasi berjualan sekaligus pindah tempat tinggal.
Bahkan Cahyo mengaku juga mendapat tawaran bantuan dari sebuah yayasan yang siap mencarikan kontrakan rumah selama satu tahun. Namun, dirinya belum memutuskan menerima.
Atas pemberian waktu satu minggu untuk memutuskan menerima tawaran bantuan dari Bupati Sukoharjo tersebut, Cahyo menjawab akan memikirkannya lagi. “Baik Bu, nanti kami pikirkan lagi,” pungkas Cahyo.***
Kisah keluarga yang tercatat sebagai penduduk Kecamatan Kartasura ini, telah menyita perhatian publik lewat sosial media sosmed
by Triyanto