Ratusan Air Sumur Rasanya Asin, Warga Berharap PDAM Klaten Pasang Instalasi

Semula, ia hanya sebagai petani saja dan tidak kepikiran akan menjual air. Namun kini Eko menjual air dengan..

by Kinan Riyanto


SUKOHARJOUPDATE - Air sumur milik warga Dukuh Buluran, Desa Demangan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, rasanya asin. Sehingga warga harus mengeluarkan uang lagi, untuk membeli air tawar yang sehat.

Air sumur rasa asin tersebut sudah dirasakan warga sejak puluhan tahun silam, secara turun temurun. Selain asin, air tersebut juga mengandung zat besi yang tinggi. Sehingga warga takut untuk mengkonsumsinya.

Air tersebut hanya digunakan warga untuk mencuci dan mandi saja. Kebutuhan memasak dan minum, warga harus menambah pengeluaran lagi, membeli air bersih yang dijajakan secara berkeliling.

Baca Juga: Melihat TNI Membangun Desa di Wilayah Pelosok Karanganyar Melalui Program TMMD

Per dirigen isi 25 liter, harganya Rp2500 - Rp3000. Dalam seminggu, warga yang keluarganya 4 sampai 5 orang, rata-rata memerlukan 6 dirigen.

Karena dianggap bukan wilayah kekeringan, pihak PDAM atau BPBD Klaten, jarang memberi bantuan dropping air bersih ke wilayah tersebut. Dalam satu tahun, jumlah bantuan tidak lebih dari 5 kali.

''Di sini airnya asin dan zat besinya tinggi. Untuk mencuci saja, yang semula baju warna putih, bisa berubah kekuning-kuningan. Apalagi bila dimasak, tidak baik untuk kesehatan,'' kata warga setempat, Sutikno.

Baca Juga: Kemarau Datang, PDAM Klaten Dropping Air Bersih 100 Tangki

Warga berharap, Perusahaan Umum PDAM Tirta Merapi Klaten, memasang instalasi sampai ke desa tersebut. Dengan begitu, warga bisa berlangganan, sehingga tidak membeli air secara eceran.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PDAM Klaten, Irawan Margono akan menampung permintaan warga. Semua perlu tahapan dan keputusan bersama. Apakah yang berminat langganan air PDAM banyak atau hanya sebagian warga saja.

Perangkat Desa Demangan, Murayga Setyo Cahyo, di desa ini ada 8 dukuh yang semuanya air sumurnya asin. Yang terdampak akan kurangnya air bersih ada ribuan warga.

Baca Juga: BKKBN Perwakilan Jateng dan Komisi IX DPR RI Terus Percepat Pelaksanaan Vaksin di Wilayah Perbatasan Boyolali

''Selaku perangkat desa, kami mendukung penuh permintaan warga, agar PDAM memasang instalasi sampai di sini,'' kata Murayga, Rabu, 16 September 2021.

Di sisi lain, jeli menangkap peluang akan banyaknya warga yang membutuhkan air bersih, Eko Warno (42 tahun) warga Dukuh Tawang, Desa Demangan, sejak awal pandemi dirinya memutuskan menjual air bersih per dirigen.

''Saya beli airnya per tangki dari Lawu, lalu saya jual eceran,'' kata Eko.

Baca Juga: Polres Boyolali Gelar Vaksinasi di Pondok Pesantren Afaada Ampel

Dalam seminggu, air per tangki itu bisa habis terjual. Keuntungan yang ia dapatkan lumayan banyak.

''Saya tidak menjual keliling, namun sistem pesan antar. Bila ada yang memesan, baru saya anterkan dengan harga Rp2500 sampai Rp3000,'' tambah Eko.

Semula, ia hanya sebagai petani saja dan tidak kepikiran akan menjual air. Namun karena situasi pandemi tahun lalu, peluang usaha itu cepat ia ambil. Per tangki, keuntungan yang ia kantongi bisa sampai Rp500.000.***

Author : Kinan Riyanto

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.