SUKOHARJOUPDATE- Pandemi Covid-19 telah membuat perubahan banyak aspek kehidupan di tanah air khususnya masalah kesulitan perekonomian masyarakat.
Beragam cerita sedih hampir tak pernah sepi dari keramaian sosial media (sosmed) yang kini menjelma menjadi senjata utama penyampaian informasi.
Sulitnya mencari nafkah ditengah himpitan pandemi hingga diusir dari rumah kos yang ditempati, merupakan contoh dari peristiwa seperti yang dialami satu keluarga di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo ini.
Baca Juga: Rawan Gangguan Kamtibmas, Polres Sukoharjo Gelar Patroli Gabungan di Kartasura
Berawal dari sebuah unggahan viral di Instagram menyebutkan, ada satu keluarga dengan 10 anak yang masih kecil -kecil terpaksa tidur di kolong meja warung tenda pinggir jalan akibat terusir dari rumah kos.
Wiwin Haryati (48) bersama sang suami bernama Cahyo (52), dan 10 anak -anaknya, terkecil umur 6 tahun sudah tiga hari terakhir tidur di warung tenda tempatnya berjualan.
Mirisnya, anak-anak Wiwin yang rata - rata umur antar mereka masing-masing hanya terpaut 1 tahun ini, jika tidur hanya beralas tikar plastik berselimut kain apa adanya dibawah kolong meja warung.
Baca Juga: Bongkar Jaringan Pembuat Mihol Bercukai Palsu, Bea Cukai Surakarta Sita 1.886 Botol Siap Jual
Keadaan itu terpaksa dijalaninya lantaran telah menunggak pembayaran sewa rumah kos selama 2 bulan. Oleh pemilik rumah kos, ia sekeluarga diminta angkat kaki.
Wiwin mengaku meski tidak memilki rumah, ia merupakan warga Dukuh Kalitan, Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Sebagai warga yang memiliki KTP, ia juga pernah menerima sejumlah bantuan.
"Pernah dikasih beras sama pemerintah desa, terus empat bulan lalu juga dapat bantuan modal UMKM sebesar Rp1,2 juta. Tapi ya sudah habis, anak saya total ada 13 orang," ungkapnya, Rabu 15 September 2021.
Baca Juga: PPKM Turun Level 3, Disdukcapil Sukoharjo Longgarkan Layanan Adminduk, Ini Penjelasannya
Dari 13 anak itu, disebutkan, yang tertua sudah berumah tangga, kemudian dua anaknya nomor 3 dan 4 ikut kakeknya. Sedangkan sisanya bersama dirinya dan suami tinggal di warung tenda di pinggir jalan Diponegoro, Kartasura, tepatnya depan SMP Negeri 3 Kartasura.
Membaca kisah itu, Kapolsek Kartasura Polres Sukoharjo AKP Mulyanta bersama anggota bergerak langsung mencari lokasi warung tenda tempat Wiwin sekeluarga berjualan untuk memberikan bantuan.
"Kami terpanggil untuk memberi bantuan setelah membaca informasi di medsos, bahwa di Kartasura ada pedagang kaki lima yang mempunyai 13 anak, tinggal di tenda warung karena tidak mampu membayar sewa rumah kos," kata Kapolsek.
Baca Juga: BKKBN Jateng Gandeng Pihak Swasta Tekan Angka Stunting
Selain memberi bantuan sembako, Kapolsek juga membawa mainan untuk anak-anak seperti boneka, dan mobil-mobilan. Dan kepada Wiwin, tak lupa diserahkan sejumlah uang dalam amplop untuk digunakan membayar sewa rumah kos.
"Mungkin bantuan kami nilainya tidak seberapa, tapi setidaknya bisa dimanfaatkan untuk membayar sewa rumah kos di sekitar sini. Tadi kami juga membawa mainan untuk anak- anak agar dalam kondisi seperti mereka juga terhibur dengan mainan itu," imbuhnya.
Sebelum Kapolsek Kartasura dan anggota pamit meninggalkan lokasi, Wiwin yang terharu mendapat bantuan, terlihat tak kuasa menahan isak sambil mengucap terima kasih.***
Terusir dari rumah kos, warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo ajak 10 anaknya tidur di kolong meja warung tenda
by Nanang Sapto Nugroho