Kekeringan Ditengah Pandemi, Warga Wilayah Sukoharjo Selatan Mulai Kesulitan Air Bersih

Warga desa wilayah Kabupaten Sukoharjo bagian selatan kesulitan mendapat air bersih setiap musim kemarau tiba

by Nanang Sapto Nugroho

SUKOHARJOUPDATE – Musim kemarau tiba, wilayah Kabupaten Sukoharjo bagian selatan mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mulai bergerak memasok air bersih untuk warga di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan, sejumlah desa yang kerap menjadi langganan kekeringan di Kecamatan Bulu, Kecamatan Weru, dan Kecamatan Tawangsari, terpantau mulai mengalami kesulitan air bersih.

"Sudah sekira 120 lebih armada truk tangki air bersih yang dikirim di tiga kecamatan itu. Hari ini ada dropping air bersih bantuan beberepa elemen masyarakat untuk wilayah Desa Kedungjambal, Tawangsari," kata Sri Maryanto, Minggu 12 September 2021.

Baca Juga: Sendang Bejen, Petilasan Mangkunegaran I Bawa Desa Mojoroto Karanganyar Masuk 10 Besar Proklim Jawa - Bali

Ia menjelaskan, pengiriman air bersih dilakukan BPBD dibantu sejumlah elemen masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di beberapa wilayah di tiga kecamatan tersebut.

"Untuk selama September ini, kami sudah memasok air bersih sekira 50 tangki, dimana setiap tangki berkasitas 4.000 liter,"ungkapnya.

Seperti diketahui, beberapa desa di tiga kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo bagian selatan tersebut, selama ini merupakan wilayah langganan kekeringan setiap musim kemarau.

Baca Juga: Tradisi Yaqowiyu Bermula dari Ki Ageng Gribig Pulang Naik Haji Membawa Oleh-Oleh Kue

Meskipun telah diupayakan membuat sumur dalam, namun saat musim kemarau tiba, debit airnya menyusut tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga.

“Kalau dilihat perkembangannya tiap tahun, jumlah desa yang mengalami kesulitan air bersih terus turun. Dulu di tahun 2019 ada 17 desa, tapi saat ini jumlah desa terus berkurang,” paparnya.

Dengan kata lain, Sri Maryanto ingin menyampaikan, bahwa pembangunan sumur dalam dapat menjadi solusi untuk mengantisipasi kekeringan.

Baca Juga: Cara Unik Dispertan Sukoharjo Peringati Hari Anti Rabies, Ajak Tokoh Catman dan Monyet si Buta dari Goa Hantu

"Diantara sumur dalam yang sudah ada, yaitu di Desa Watulumbung, Kecamatan Tawangsari. Ada enam titik sumur yang mampu memenuhi kebutuhan warga sehingga tidak lagi mengalami kesulitan air bersih," pungkasnya.***

 

Author : Nanang Sapto Nugroho

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.