Ikan Mati Mendadak di Sungai Dengkeng, Cawas, Klaten Masih Dalam Penyelidikan

Ribuan ikan mati yang berada di sungai dengkeng klaten jawa tengah menyisakan banyak pertanyaan di masyarak

by Kinan Riyanto

SUKOHARJOUPDATE - Ribuan ikan yang mati mendadak di alur Sungai Dengkeng, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, masih dalam penyelidikan petugas.

Belum diketahui secara pasti penyebab matinya ikan-ikan tersebut. Beberapa petugas sudah mengambil sample ikan mati untuk diteliti lebih lanjut.

Dugaan awal, ikan mati karena booming plankton. Di lokasi, menimbulkan bau yang menyengat sehingga sangat mengganggu kesehatan warga yang lewat.

Baca Juga: Cerita Unik, Kampung di Klaten ini ada 23 Pasangan Kembar, ini Faktanya

Ikan mati itu banyak dijumpai di sekitar pintu air atau dam Dukuh Tukuman, Desa Plosowangi, Cawas, Klaten.

Penjaga pintu air Dam Tukuman, Parno Sukoco, mengatakan, ikan mati di Sungai Dengkeng kerap terjadi saat musim kemarau seperti ini. Warga juga tidak mengetahui secara pasti apa penyebabnya.

"Dari yang saya lihat di dam ini, banyak ikan dalam kondisi setengah mati atau yang mati sungguhan. Mungkin disebabkan polusi air sungai yang kotor sehingga mempengaruhi kadar oksigen dalam air mulai berkurang,'' kata Parno Sukoco.

Baca Juga: Kisah Petani Tembakau Klaten yang Selalu Eksport ke Eropa

Parno menyebut, jenis ikan yang mati diantaranya ikan hampala, tawes, lele, gabus, dan sebagainya. Warga tidak ada yang berani mengambil ikan-ikan tersebut.

"Dalam situasi kemarau seperti saat ini, aliran sungai menysut, airnya sedikit jadi banyak ikan yang tidak betah panas atau yang lainnya,'' tambah Parno.

Petugas Koordinator Penyuluh Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kabupaten Klaten, Wisnu Wardono, yang mendatangi lokasi bersama timnya menjelaskan, , pihaknya langsung terjun ke lokasi begitu mendapatkan laporan banyaknya ikan yang mati di Sungai Dengkeng.

Baca Juga: Buron Kejaksaan Agung Adelin Lis Tertangkap, Misteri Paspor Palsu hingga Kini Belum Terungkap

"Kita melihat sepintas tidak ada penyebab yang sifatnya tidak alami. Pertama, di hulu tidak ada industri. Kedua, kemungkinan diracun sangat kecil. Sepertinya ini alami," ujarnya.

Dugaan sementara, kematian ikan akibat dari booming plankton yang menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam air, terutama pada malam hari. Kondisi ini biasa terjadi di puncak musim kemarau.

"Yang saya curigai, dengan kondisi musim kemarau yang sangat panas, kemudian volume air yang cenderung diam dan dilihat dari warnanya sepertinya booming plankton ini," kata Wisnu.

Baca Juga: Indonesia Terima 500 Ribu Dosis Vaksin Johnson & Johnson Asal Belanda, BPOM: Sekali Suntik

Wisnu menjelaskan, booming atau ledakan plankton yang cukup besar, fitoplankton terutama, menyebabkan menipisnya kadar oksigen dalam air. Sehingga berpengaruh pada keberadaan ikan-ikan di sekitarnya.

"Ledakan plankton, kalau di siang hari lebih aman karena ada proses fotosintesa sehingga kadar oksigen dalam air lebih bagus. Tapi puncaknya pada dini hari saat tidak ada sinar matahari maka terjadi penurunan kadar oksigen yang sangat tajam, sehingga ikan tidak bisa bernafas dan mati," jelasnya.

Guna mengetahui hasil lebih lanjut dan untuk kepentingan penelitian, timnya mengambil beberapa sampel ikan mati. Hasilnya bisa diketahui dalam beberapa hari ke depan.***

 

Author : Kinan Riyanto

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.