SUKOHARJOUPDATE - SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo mengadakan Workshop “Mitigasi Kualitas Pendidikan pada Masa Pandemi” bersama narasumber Mohammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode tahun 2009-2014, Rabu, 1 September 2021.
Workshop diikuti 70 peserta yaitu seluruh guru, wali asrama, TU, dan karyawan SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo.
Dalam materinya yang berjudul “Indonesia 2045: Bonus Demografi dan Bonus Digital”, Mohammad Nuh menyampaikan, bahwa kita harus bersyukur karena diberikan kesempatan untuk ikut menyiapkan kejayaan Indonesia dalam 100 tahun Indonesia merdeka, melalui sekolah CT ARSA Sukoharjo. Oleh karena itu, dirinya menekankan untuk membangun optimis dan memungkinkan yang tidak mungkin.
Baca Juga: 2000 Vaksin Moderna Disiapkan Bagi Peserta Ujian CANS di Karanganyar
Ia menyebut modal pertama yang dimiliki bangsa saat ini adalah adanya bonus demografi. Kondisi itu berupa banyaknya masyarakat Indonesia yang masuk kategori usia produktif (20-36 tahun) menjelang 100 tahun Indonesia.
"Jika semuanya produktif, akan melahirkan kekuatan bangsa yang patut diperhitungkan oleh negara-negara lain di dunia. Sangat penting membangun optimisme dan memungkinkan yang tidak mungkin,'' tegas Mohammad NUH yang juga Ketua Dewan Pengawas di CT ARSA tersebut.
Selain itu, Nuh juga mengajak peserta workshop untuk membangun generasi philanthropist. Para guru hendaknya mengajarkan siswa-siswinya supaya memiliki budaya memberi, serta dapat memberi contoh dan menjadi contoh untuk hal-hal yang baik.
Baca Juga: Usai Suntik Vaksin Dosis ke-2, Ibu-Ibu di Sukoharjo Dikasih Polwan Tahu dan Tempe
Mitigasi akademik besar-besaran yang terjadi saat ini, antara lain belajar dari rumah dan pembelajaran daring sebagai pilihan kebijakan terbaik.
Adanya kesenjangan digital (digital devide) sebagai fakta dan semakin lebar, serta terjadi losses and proverty in learning stunting learning dan pseudo participation.
Pada akhir penyampaian materi, Mohammad Nuh berpesan supaya kita semua menjadi pembelajar sejati atas perubahan dan kompetisi, serta tahu apa yang harus dilakukan dan harus bisa melakukannya.***
Pandemi Covid 19 yang berkepanjangan membuat par guru dan tenaga pendidik lainnya diajarkan tentang mitigasi dimsa pandemi
by Kinan Riyanto