SUKOHARJOUPDATE - Ratusan petani tembakau di Klaten, Jawa Tengah menolak pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) naik. Karena tidak berdampak positip pada nasib petani tembakau.
Hal ini diungkapkan Ketua Asosiaasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Klaten, Jawa Tengah, Kadarwati, Sabtu 28 Agustus 2021.
Kadarwati menjelaskan, anggota APTI Klaten ada sekitar 300 petani. Apabila cukai hasil tembakau dinaikkan, kemasan rokok akan menjadi kecil namun tidak diikuti harga jual tembakau di kalangan petani.
Baca Juga: Tahun Depan Tarif Cukai Hasil Tembakau Direncanakan Naik
Dalam hal ini, Kadarwati yang juga anggota DPRD Propinsi Jateng Komisi B yang berurusan dengan dunia pertanian, pemerintah harus hadir melindungi petani tembakau.
Yaitu harus dilindungi dari sisi kerugiannya bila gagal panen ada asuransinya, dilindungi dari segi kesehatannya dan kemitraan perdagangan jual beli juga harus dibantu.
"Sehingga petani tembakau tenang, tidak khawatir lagi harga dipermainkan pasar,"harap Kadarwati.
Baca Juga: Akselerasi Vaksin di Solo Paragon Ditutup, 10.060 Warga Sukses di Vaksin
Klaten dikenal banyak kalangan, sebagai penghasil jenis tembakau terbaik. Dalam satu musim panen, Klaten bisa menghasilkan 20 ton tembakau basah per hektarnya bila cuaca mendukung.
Sentra petani tembakau tersebar di 12 kecamatan. Yang paling banyak ada di Trucuk, Ceper, Manisrenggo, Prambanan, dan lain-lain.***
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.
Copyright © 2024 | designed by beritasukoharjo.com
Rencana pemerintah menaikan harga tembako mendapatkan penolakan dari para petani di Klaten parapetani tembako dengan tegas menolak
by Kinan Riyanto