SUKOHARJOUPDATE - Jagat dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menampilkan seorang pendaki Gunung Lawu.
Dalam video tersebut, pendaki yang tak diketahui namannya itu berani memanjat tugu yang berada di puncak Argo Dumilah.
Terdapat dua potongan video memperlihatkan apa yang dilakukan pendaki yang mengenakan kaos lengan pendek dibantu memanjat tugu oleh pemuda berkaos lengan panjang warna hitam.
Baca Juga: Lolos Seleksi Akmil 2021, Rizqan Berjanji Kunjungi Makam Ayahnya Memakai Seragam
Video pertama berdurasi 28 detik sementara video kedua berdurasi sangat singkat, hanya 5 detik.
Sontak video itu mendapatkan reaksi keras dari para pencinta alam serta relawan yang biasa stand bye di pos Gunung Lawu.
Rifan Feir Nandhi, salah satu relawan Karanganyar Emergency (KE) yang juga pecinta alam ini mengaku marah dengan apa yang dilakukan pemuda tersebut. Pasalnya, apa yang dilakukan pemuda dengan memanjat tugu di puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu, tidak menunjukan norma kesopanan.
Baca Juga: Gaya Hidup Anak Muda Klaten yang Ikut Tanam Padi
"Mengungkapkan ekspresi kegembiraan setelah sampai di puncak itu boleh saja. Tapi tetap harus menunjukan etika kesopanan. Apa yang ditunjukan pemuda dalam video itu tidak ada etika sama sekali,"papar Rifan, pada Sukoharjoupdate.com, Senin 23 Agustus 2021.
Terlebih lagi saat naik ke puncak Tugu juga terlihat membawa Bendera Merah Putih dan lambang negara Burung Garuda.
Bendera memang dikibarkan namun lambang negara Burung Garuda diletakkan di bawah kakinya.
Baca Juga: Lomba Pertunjukan Rakyat Daring, FK Metra Sukoharjo Bawakan Lakon Cancut
"Lambang Garuda itu tertinggi setelah Bendera Sang Saka Merah Putih itu simbol negara. Harus paham etikalah. Berdiri di puncak Hargo Dumillah bawa simbol negara dan ditaruh di dekat kakinya dan dia berdiri, ingat itu simbol negara lo boss,"ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto justru mempertanyakan pendaki yang nekat mendaki ke puncak Lawu disaat jalur pendakian Gunung Lawu di tutup selama pemberlakuan PPKM.
"Selama PPKM Darurat kemudian diperpanjang dengan PPKM level 4, semua jalur resmi pendakian di Karanganyar ditutup,lah kok pendaki ini tetap nekat naik," jelas Titis
Baca Juga: Puluhan Kendaraan 'Ngeyel' Berwisata di Karanganyar Diputar Balik
Titis mencurigai, pendaki tersebut nekat naik kepuncak Gunung Lawu tidak melalui jalur resmi. Pasalnya, bila melalui jalur resmi,sudah pasti di pos pendakian akan mendapatkan pengarahan dari petugas jaga.
"Kalau tidak dibuka (jalur pendakian) ya sebaiknya tidak naik. Khawatirnya kalau terjadi sesuatu pasti merugikan diri sendiri. Pendakian melalui jalur resmi terdata. Baik identitas maupun jadwal naik dan turunnya. Kalau tidak turun sesuai jadwal pasti akan ada pencarian," pesannya.
Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono dengan tegas tidak bisa mentolerir apa yang dilakukan pendaki tersebut.
Baca Juga: Tak Penuhi Syarat Perjalanan Jauh, PT KAI Ganti Tiket Penumpang 100 Persen
Orang nomer satu di Kabupaten yang terletak di bawah Lereng Gunung Lawu ini, memerintahkan warga masyarakat dan petugas pendakian Gunung Lawu untuk mencari orang yang menaiki Tugu Hargo Dumilah.
Karena apa yang dilakukan pendaki itu, tidak menutup kemungkinan akan ditiru pendaki lainnya naik ke tugu yang ada di puncak Gunung Lawu.
"Cari pendaki itu sampai ketemu, dan bawa untuk menghadap saya. Akan saya diberikan peringatan serta sedikit sejarah Gunung Lawu agar orang itu paham,"tegasnya. ***
Viral di Medsos seorang pendaki naik ke tugu di punack Gunung Lawu tuai kecaman mulai dari Kadis Pariwisata hingga Bupati mengecam
by Bramantyo