SUKOHARJOUPDATE - Peminat oksigen gratis dalam bakti sosial (baksos) yang diselenggarakan Pemkab Sukoharjo untuk tahap kedua, menurun drastis jika dibandingkan dengan pelaksanaan baksos tahap pertama.
Turunnya peminat oksigen gratis pada baksos tahap kedua ini, dinilai Bupati Sukoharjo Etik Suryani bisa menjadi indikator bahwa angka kasus Covid 19 di Kota Makmur sudah mulai melandai.
"Ya Alhamdulillah untuk hari ini pengisian tabung oksigen gratis tahap kedua, meskipun sudah diumumkan di 12 kecamatan tapi peminatnya sedikit," kata Etik saat memantau baksos di halaman Pemkab Sukoharjo pada Kamis 19 Agustus 2021.
Baca Juga: Tekan Angka Positip Covid 19, Bupati Klaten Terima Bantuan Oksigen Concentrator 100 Buah dari Gibran
Dari pantauan itu menurutnya, menunjukkan tren angka kasus positif Covid 19 di Sukoharjo sudah mulai melandai. Hanya saja mengingat Sukoharjo masuk wilayah aglomerasi zona Soloraya, maka statusnya masih PPKM Level 4.
"Ini tadi saya lihat yang datang membawa tabung tidak sebanyak pada tahap pertama lalu. Mudah-mudahan seperti kami harapkan terkait kebutuhan oksigen tidak lagi mengalami kendala. Saat ini pasokan oksigen dirumah sakit juga sudah lancar," papar Etik.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada PT Langgeng Gas Njata yang berkantor di Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo yang telah membantu menyediakan oksigen secara gratis.
Baca Juga: Sukoharjo dapat Bantuan 80 Oksigen Konsentrator, Kepala DKK : Pengunaannya dengan Resep Dokter
"Ini standby sampai pukul 13.00 WIB, kalau sudah tidak ada lagi yang datang, maka akan kami salurkan ke Puskesmas-Puskesmas. Bagi yang masih membutuhkan, nanti bisa datang ke Puskesmas, atau bisa juga langsung ke PT Langgeng dengan surat pengantar dari Puskesmas," imbuhnya.
Sementara Manager PT Langgeng Gas Agus Njata Budiyanto mengatakan, dalam baksos tahap kedua ini, pihaknya menyiapkan oksigen gratis dengan target jumlah tabung ukuran 1 meter kubik sekitar 500 tabung.
"Kami membawa oksigen sekitar 100 tabung besar ukuran 7 meter kubik. Menggunakan sistem transfer, maka 100 tabung besar ini bisa mengisikan oksigen untuk 300 sampai 500 tabung kecil ukuran 1 meter kubik," terangnya.
Pengisian oksigen gratis, menurut Agus tidak hanya dilakukan di Sukoharjo saja, tapi se Soloraya.
Sejak terjadi lonjakan kebutuhan seiring dengan meningkatnya kasus Covid 19, pihaknya sudah mulai melakukan pengisian oksigen gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Sekarang semua (daerah) sudah mulai melandai. Tujuan pengisian oksigen gratis ini semula untuk menekan kenaikan harga oksigen di pasaran yang terlalu tinggi," pungkasnya.***
Peminat oksigen gratis dalam bakti sosial yang digelar oleh Pemkab Sukoharjo tahap kedua turun drastis
by Triyanto