SUKOHARJOUPDATE - Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Sukoharjo membagikan berbagai paket bantuan sosial (bansos) untuk warga terdampak pandemi dalam rangkaian Milad ke-39.

Bantuan tidak hanya menyasar warga sekitar ponpes di wilayah desa Pabelan, Makamhaji, dan Gonilan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo saja, tapi juga merambah hingga wilayah Kabupaten Boyolali dan Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Kepala Humas PPMI Assalaam Devi Hidayah Fajar pada Rabu 18 Agustus 2021 menjelaskan, rincian program bansos terdiri 600 box nasi, vitamin dan masker, serta 200 paket sembako.

Baca Juga: Cari Tahu Mekanisme Pencairan Bansos Plus Beras 10 Kg Bulog, Cek Disini

"Kegiatan digawangi Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta dan segenap amal usaha, seperti Assalaam Syariah Hotel (ASH), LZIS (Lembaga Zakat Infaq Shodaqoh) Assalaam dan  Assalaam Medicare (AMC) serta PPMI Assalaam sendiri," terangnya.

Disebutkan, program pembagian sembako dan nasi box merupakan salah satu bentuk rasa syukur dalam rangka milad 39 PPMI Assalaam dan kepedulian terhadap masyarakat terdampak Covid 19.

Sebelumnya, Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta juga telah  melakukan panen raya dan membagi ikan patin kepada seluruh pegawai, beberapa warga dan mitra Assalaam pada Selasa 10 Agustus 2021.

Baca Juga: Dikawal Pendekar Pencak Silat, Kapolres Sukoharjo Datangi PKL Bagikan Bansos

“Alhamdulillah, kami bisa berbagi dan membantu mereka yang terdampak Covid 19. Untuk pembagian nasi box, vitamin, masker, dan sembako telah berjalan pada Senin 16 Agustus 2021 kemarin," paparnya.

Sementara, Sekretaris PPMI Assalaam Arkanudin Budiyanto menambahkan, dengan program kepedulian masyarakat ini, pihaknya berharap akan terus berjalan dan bisa menjadi tauladan dan pembelajaran untuk santri-santri agar rasa syukur dan kepedulian santri terbangun.

"PPMI Assalaam sudah 39 tahun berdiri, telah ribuan alumni yang berkarya dan berprofesi diberbagai bidang. Bukan hanya sebagai ahli agama namun juga pemimpin masyarakat, TNI-Polri, guru dan dosen, pengusaha serta profesi lainnya. Ini karena kurikulumnya mengedepankan keseimbangan spiritual, intelektual, moral, dan keterampilan," pungkasnya.***