SUKOHARJOUPDATE - Sejarah perjuangan para anggota Tentara Pelajar (TP) berawal dari serangan Belanda yang terus menerus terjadi, padahal kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.
Kisah heroik para pejuang TP ini telah menjadi jejak sejarah. Pengorbanan mereka dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 hingga 1949, hingga kini akan selalu dikenang menjadi cerita turun temurun.
Diantara veteran eks TP itu salah satunya adalah warga Sukoharjo bernama Soegiono Hadi Suryanto yang kini berusia 93 tahun. Diusia senja, tepat pada hari peringatan kemerdekaan Indonesia ke-76 tahun, ia tergolek sakit.
Baca Juga: Program Kemitraan, UMS Gandeng SLB YRTRW Sebagai Wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi
Dengan kondisi itu, Soegiono yang tinggal di sebuah rumah di Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo hanya bisa berbaring lemah dengan tubuh rentanya.
Sesekali jika ingin buang air, ia mesti di bantu anaknya.
"Sudah dua minggu ini sakit. Dulu Bapak bergabung di TP dengan pangkat terakhir, kalau nggak salah Serma (Sersan Mayor)," kata anak perempuan Soegiono bernama Puji Hastuti saat menemui perwakilan PKL Kartasura yang datang bersilaturahmi dan menyerahkan bantuan pada Selasa 17 Agustus 2021.
Baca Juga: Subuh Dinihari, Bupati Sukoharjo Cek Penerapan Prokes Dipasar Tradisional
Sebelum sakit, menurut perempuan anak Soegiono nomor 9 dari 10 bersaudara ini, ayahnya masih aktif dengan penuh semangat mengikuti kegiatan perkumpulan rekan-rekannya sesama eks TP di Soloraya.
"Bapak sebenarnya masih aktif mengikuti kumpul-kumpul sesama eks TP, baik itu di Sukoharjo maupun di gedung DHC (Dewan Harian Cabang) 45 di Kota Solo," tuturnya.
Dari jasanya dalam berjuang bersama rekan-rekannya mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda itu, Soegiono mendapat sejumlah penghargaan, diantaranya tanda kehormatan dari pemerintah berupa bintang gerilya.
Baca Juga: Gaduh Lomba Menulis Artikel, Polling Fadli Zon : 96,2 Persen Setuju BPIP Dibubarkan
"Ada (mendapat penghargaan) bintang gerilya, tapi yang nyimpan Bapak sendiri, saya tidak tahu. Kalau di Soloraya, hanya sedikit yang mendapat bintang jasa itu, salah satunya Bapak," ujarnya.
Dengan didapatnya bintang gerilya tersebut, kelak Soegiono jika meninggal dunia, maka berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) bersanding dengan pahlawan lainnya yang telah tiada.
"Bapak ini punya anak 10, saya nomor 9. Cucu seingat saya ada 25, dan sudah punya buyut jumlahnya 17 orang. Kalau cicit belum ada," imbuhnya.
Baca Juga: Heboh Polisi Sebut Presiden Lambang Negara, Mantan Ketua MK : Lambang Negara Garuda Pancasila
Dalam sejarahnya, berbagai serangan Tentara Pelajar dilakukan untuk menaklukkan tentara Belanda yang saat itu berada di wilayah Jawa Tengah. Namun dalam perjuangannya itu, beberapa gugur menjadi pahlawan.
Sugeng Riyanto, Ketua paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Kartasura yang datang bersama anggotanya menengok Soegiono mengaku terharu masih dapat bertemu dengan salah satu pejuang eks TP meski kondisinya sedang sakit.
"Dari perjuangan beliau ini, kami bisa banyak belajar untuk lebih menghargai hasil kemerdekaan yang kini telah berusia 76 tahun," pungkasnya.***
Kisah Soegiono Hadi Suryanto eks Tentara Pelajar pejuang Kemerdekaan Indonesia, di usia senja kini tergolek sakit
by Triyanto