SUKOHARJOUPDATE - Datang membawa tabung oksigen ukuran 1 m3 (meter kubik), Jumiati (48) warga Kelurahan Joho, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo mengaku senang bersama beberapa warga lainnya mengantri mendapatkan oksigen gratis dari Pemkab Sukoharjo, pada Senin 9 Agustus 2021.
Sejak suaminya dinyatakan positif terkonfirmasi Corona 1,5 bulan lalu, ia harus mengambil peran untuk sementara waktu sebagai kepala keluarga.
Selain mengurus kebutuhan rumah, ia juga harus memenuhi kebutuhan oksigen untuk suaminya.
Baca Juga: PPKM Level 4 Berlanjut Atau Tidak? Jokowi Soroti Kenaikan Kasus Covid di 5 Provinsi di Indonesia
"Sebelumnya dirawat di rumah sakit, tapi sekarang sudah pulang karena tes terakhir negatif. Namun suami saya masih butuh oksigen untuk menjalani isoman karena nafasnya masih sering mengalami sesak nafas," paparnya.
Dituturkan, dengan mendapatkan oksigen gratis dari kegiatan baksos Pemkab Sukoharjo ini, ia mengaku setidaknya bisa menghemat uang belanja yang biasanya dipakai membeli oksigen sebesar Rp 90 ribu sekali isi.
"Ukuran tabung isi 1 m3 ini jika dipakai menerus tanpa berhenti, 4 jam saja sudah habis. Padahal setiap hari, suami saya sangat membutuhkan. Makanya, saya sangat berterima kasih dapat mengisi oksigen gratis," ungkapnya.
Baca Juga: Dugaan Pungli Pemakaman Jenazah Covid 19 di Solo, Ini Penjelasan Polda Jateng
Mengawali baksos, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, pihaknya menyediakan 7.000 m3 oksigen untuk masyarakat yang membutuhkan. Khususnya bagi warga yang tengah menjalani isoman.
Selain itu juga untuk kebutuhan oksigen Puskesmas.
"Kami mengucapkan terimakasih pada PT Langgeng Gas yang telah membantu menyediakan oksigen bagi masyarakat Sukoharjo. Disisi lain, kegiatan baksos ini kami harapkan juga apat dimanfaat dengan baik oleh masyarakat," kata Bupati.
Baca Juga: Dosakah Istri Menolak Ajakan Suami Berhubungan saat Adzan Berkumandang? Ini Jawaban Ustadz Khalid Basalamah
Dalam baksos pengisian oksigen gratis yang dilaksanakan di depan pendopo kabupaten ini, bagi warga yang berminat diminta datang sesuai jadwal masing-masing kecamatan.
Hal ini untuk menghindari kerumunan.
Sementara, Manager PT Langgeng Gas, Agus Budiyanto menyampaikan, selama ini kebutuhan oksigen masih sangat tinggi seiring dengan melonjaknya angka Covid 19.
Tingginya kebutuhan itu, rupanya ada yang memanfaatkan menjual oksigen dengan harga mahal.
Baca Juga: Cari Tahu Mekanisme Pencairan Bansos Plus Beras 10 Kg Bulog, Cek Disini
"Terus terang kami ikut prihatin. Makanya baksos pengisian oksigen gratis ini kami lakukan, supaya masyarakat yang membutuhkan tidak menjadi korban permainan harga," ujarnya.
Menurut Agus, harga pengisian oksigen untuk tabung ukuran 1 m3 sebenarnya tidak mahal.
Jika ditempatnya hanya Rp 35 ribu. Namun sejak angka Covid 19 naik, ada sejumlah pedagang memanfaatkan dengan menaikkan harga secara tak wajar.
Baca Juga: Terpuruk Dihantam Pandemi, Kemnaker Beri Bantuan TKM Pada 4 Kelompok PKL di Solo
"Bayangkan saja, di tempat saya Rp 35 ribu, tapi harga diluar bisa sampai Rp 100 ribu, ini kan nggak wajar. Terus terang, itu membuat kami miris. Makanya kami kemudian melakukan baksos pengisian oksigen gratis," sambungnya.
Mengingat pabrik oksigen miliknya berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Agus pun menyatakan siap membantu menyediakan oksigen jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Kami tinggal menunggu saja. Nanti jika akan digelar kegiatan baksos lagi, kami menunggu pengaturan jadwalnya dari Pemkab Sukoharjo," pungkasnya.***
Jumiati warga Kelurahan Joho dan warga lainnya mengantri mendapatkan oksigen gratis dari Pemkab Sukoharjo
by Triyanto