SUKOHARJOUPDATE - Beberapa waktu lalu, di Klaten ada berita kalau bansos dipotong hingga 50 persen.

Namun setelah konfirmasi Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Much Nasir menjelaskan, tidak ada pemotongan bansos.

"Alhamdulillah warga yang menerima bansos dobel, legowo mengembalikan," jelas Nasir di Klaten, Jumat (6 Agustus 2021).

Baca Juga: Mantap, Pemkot Solo Masuk Lima Terbaik Pengelola SP4N-LAPOR! Semester I

Warga yang dimaksud Nasir adalah warga Desa Gentan, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah karena awal mula berita pemotongan berasal dari desa tersebut.

Menurut Kepala Desa Gentan, Sudiman, warganya yang menerima bansos ada 158 keluarga penerima manfaat (KPM).

Sebanyak 88 warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa sebesar Rp300.000 sebanyak empat tahap dan sudah dicairkan pada 15 Juli 2021 yang lalu.

Selang beberapa waktu, ada 57 warga yang menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos yang disalurkan PT POS sebesar Rp600.000 untuk tahap kelima dan keenam.

Baca Juga: Polres Klaten dan BEM Unwidha Bansos Membagikan 120 Paket Beras

Padahal diantara 57 orang tersebut, 27 orang yang tersebar di tujuh RW tersebut, sudah menerima bansos BLT.

"Begitu ceritanya mengapa bisa dobel. Atas kesepakatan bersama, bansos dobel harus dikembalikan untuk dialihkan ke warga lain yang membutuhkan," jelas Kades Sudiman di Desa Gentan, saat dikonfirmasi wartawan.

"Jadi tidak benar bila ada pemotongan.Hanya salah informasi saja mungkin kemarin itu,'' tambah Kades. Menurut data dari Dinsos, penerima bansos BLT sebanyak 71.000 KPM.

Pihak Dinsos, diakui Nasir,sudah berkoordinasi dengan semua desa untuk mengecek penerima ganda. "Nanti bisa diketahui berapa yang dobel di seluruh Klaten setelah penyaluran BST dari Kantor Pos selesai," pungkas Nasir.***